Sabtu, 06 Maret 2010

rekomendasi flu brurng

Pemerintah Keluarkan Rekomendasi Mengenai Flu Burung
Posko Flu Burung Depkes melaporkan, sampai 18/01/07, 79 orang positif menderita Flu Burung, 61 diantaranya meninggal. Lima orang dinyatakan positif terjangkit H5N1 pada awal tahun 2007 ini. Mereka adalah Rd (L, 14 tahun), Rh (P, 37 th), AA (P, 22 tahun), MA (L, 18 tahun), serta Z (P, 22 tahun).

Rd adalah warga Kalideres Jakarta Barat, Rh, AA dan MA adalah warga Tangerang Banten, sementara Z adalah warga Mampang Jakarta Selatan. Hanya MA yang masih hidup dan dirawat di RS Persahabatan Jakarta Timur.

Rh dan MA (ibu dan anak), menjadi klaster ke 10 kasus Flu Burung pada manusia di Indonesia. Menurut Menkes, tambahan klaster ini tidak mengindikasikan penularan manusia ke manusia. ¨Lihat suster dan dokternya, ketularan tidak?¨ begitu menurut Menkes. Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Komnas FPBI, Bayu Krisnamukti menyatakan bahwa klaster disebabkan oleh sumber virus yang sama, bukan berarti H5N1 telah menular dari manusia ke manusia¡¨.

Rekomendasi Penanggulangan Flu Burung


Perkembangan kasus Flu Burung di awal 2007 ini ditanggapi dengan sangat serius oleh Pemerintah, sehingga Senin, 15 Januari 2007, Menko Kesra Aburizal Bakrie melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Kesehatan, Dirjen Peternakan Departemen Pertanian, Dirjen PUM Departemen Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta, Wakil Gubernur Jawa Barat dan Banten, serta para bupati/walikota. Rakor tersebut dilanjutkan dengan jumpa pers di gedung Depkes.

Disampaikan Menko Kesra bahwa para peserta rapat telah sepakat bahwa tindakan utama adalah memutus mata rantai penularan Flu Burung dari unggas ke manusia dengan tidak membolehkan pengelolaan unggas non-komersil di pemukiman pada wilayah berisiko tinggi. Langkah ini diambil karena Indonesia sudah pada situasi "Kegawatan Kesehatan". Dan korban jatuh lebih banyak pada mereka yang sengaja atau tidak sengaja kontak dengan unggas di sekitar rumah.

Tiga propinsi target langkah segera ini adalah propinsi dengan jumlah kasus positif Flu Burung tertinggi (dianggap berisiko tinggi), yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Ketiganya perlu segera melakukan pemetaan.



Tindakan yang perlu dilakukan daerah beresiko rendah adalah :





penghitungan dampak ekonomi


sosialisasi, komunikasi intensif terus menerus, termasuk dari rumah ke rumah


penyemprotan desinfektan pada kandang-kandang unggas


pemantauan aktif (Deptan melaksanakan program yang melibatkan masyarakat)


vaksinasi unggas




Langkah-langkah penanganan Flu Burung dibagi atas jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Dalam jangka panjang, Deptan akan melakukan restrukturisasi peternakan unggas. Menkokesra juga meminta masyarakat mendukung menyebarluaskan informasi untuk segera ke Puskesmas atau rumah sakit jika memiliki gejala Flu Burung setelah kontak dengan unggas, terutama yang sakit atau mati. Menkes menyatakan bahwa Tamiflu telah siap di semua Puskesmas di tiga propinsi risiko tingi. Menko Kesra menyatakan bahwa unggas yang dimusnahkan akan diganti seharga Rp 12.500 per ekor. Ia menyadari akan adanya dampak sosial ekonomi dalam waktu 6 bulan ke depan akibat dari pelarangan adanya unggas di pemukiman. Karena itu akan dihitung dampak ekonomi khususnya di 3 propinsi.

Langkah antisipasi berupa pemisahan antara unggas dan manusia didukung Sekretaris Jenderal Pemerintahan Umum Depdagri Sodjuangon Situmorang. Menurutnya, Pemda telah memiliki landasan hukum yang kuat yaitu UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah. Karena masalah flu burung termasuk masalah wabah dan termasuk kejadian luar biasa, maka kepada Pemda diminta tidak ragu-ragu untuk mengambil langkah-langkah ini dan tidak perlu menunggu waktu lagi. Dalam 1 atau 3 hari harus sudah ada langkah konkrit dalam hal terebut¨, ujarnya.



Tindak Lanjut

Menindaklanjuti rapat koordinasi lintas sektor, Kamis, 18 Januari 2007, Depkes melaksanakan rapat koordinasi dan konsolidasi penanggulangan Flu Burung dengan mengundang Kepala Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit Daerah, Asisten Gubernur yang membidangi kesehatan, Kepala Dinas Peternakan, Ketua Tim Penggerak PKK, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Kepala BBTKL-PPM dari 9 propinsi. Kesembilan propinsi yang diundang adalah wilayah yang memiliki kasus positif Flu Burung pada manusia, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Menkes menyampaikan bahwa Depkes dan seluruh pihak harus serius menangani Flu Burung. Langkah utama pencegahan adalah menghindari kontak dengan sumber penyebaran virus, yaitu unggas. Tanpa penghentian penyebaran dari sumbernya, upaya pencegahan lain tentu menjadi kurang efektif.

Pada kesempatan tersebut, datang narasumber Departemen Dalam Negeri, Departemen Pertanian, Kemenetrian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat dan Departemen Perdangangan. Wakil Depdagri mengabarkan bahwa Mendagri sudah menandatangani Surat Edaran untuk gubernur di seluruh Indonesia. Surat Edaran bernomor 440/93/SJ bertanggal 18 Januari 2007 berisi tindakan yang perlu diambil daerah-daerah, sesuai risiko, untuk menangendalikan Flu Burung.



Untuk mencegah terinfeksi Flu Burung, kita dapat melakukan hal-hal berikut :

Hindari kontak dengan unggas, apalagi yang sakit atau mati mendadak. Jika menemukan unggas yang sakit atau mati, laporkan ke Dinas Peternakan setempat.
Jika terpaksa menyentuh unggas, gunakan pelindung tangan, seperti sarung tangan atau plastik.
Jika memelihara unggas, pisahkan unggas dari manusia, setidaknya sejauh 25 meter. Pisahkan unggas baru dari unggas lama, selama 2 minggu pertama.
Selalu cuci tangan dan peralatan masak dengan sabun. Terutama jika mengolah unggas.
Langsung pergi ke fasilitas kesehatan dan mencari perawatan dokter jika mulai mengalami :
1.panas tinggi hingga 38C atau bahkan lebih
2.demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek
3.sengaja atau tidak sengaja bersinggungan, atau terkena kotoran/bangkai unggas.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau e-mail puskom.depkes@gmail.comAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya




Copyright © 2009 - Dinas Peternakan Prov. Jawa Timur - Jalan Jend.

PAKAN AYAM KAMPUNG

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan manajemen pakan, sebagai berikut :

> Kualitas
Komponen yang menentukan kualitas pakan antara lain : protein dan asam amino, metabolisme energi (ME), mikotoksin, metionim, sistin, lisin, asam linoleat dan linoleat, Vitamin C dan Vitamin lainnya, termasuk pula kualitas air serta kesegaran pakan.

Untuk meningkatkan produktifitas ternak unggas, dalam pakan ternak harus mengandung gizi yang tinggi. Unsur gizi yang harus terkandung dalam pakan antara lain :

- Energi (GE, DE, ME, NE)
- Asam Amino
- Mineral Makro (Ca, P, Na, Cl, K, Mg, S)
- Mineral Mikro (Co, Cu, I, Fe, Mn, Se, Zn)
- Vitamin (A, D, E, K, B1, B2, B6, B12, Biotin, Niasin, asam folat, panto acid, cholin)
- Asam Lemak (linoleic dsb)
- Air

> Kuantitas

Pemberian pakan pada unggas harus tepat waktu dan jumlahnya. Jika dilakukan program pembatasan pakan, harus tersedia feeder space yang cukup, berikut pakan yang siap saat lampu menyala. Peralatan merupakan faktor penentu dalam hal pengaturan kuantitas konsumsi pakan pada ayam. Jumlah feeder space yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak baik, dengan komposisi feeder space yang standar dan sesuai rekomendasi dari perusahan pembibit ayam akan memberikan hasil yang maksimal.

Sementara frekuensi pemberian pakan ternak akan sangat berpengaruh, semakin muda ayam sampai usia 3 hari pemberian makan harus sering berkisar 9-10 kali dalam sehari. Pada tataran komersial pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, dengan komposisi pakan 30% diberikan pagi hari dan sisanya malam hari. Jika asupan yang pakan yang diberikan tidak tercapai, dilakukan penyinaran malam selama 1,5 -2 jam kemudian lampu dimatikan.

Bentuk pakan juga akan berpengaruh pada konsumsi dari ayam, pakan yang berbentuk pellet lebih mudah, cepat dimakan, lebih seragam, nutrien lebih tersedia, lebih bersih dan sedikit terbuang dibandingkan yang berbentuk bubuk.

> Ketersediaan

Pemberian pakan pada unggas sebaiknya dilakukan secepat mungkin dan menggunakan pakan prestater yang lebih mudah dicerna. Kandungan protein pakan prestater sekitar 23,5% dan level energi 2.950 kkal.

Dengan pemberian pakan lebih dini dapat meningkatkan persentase daging dada sebesar 7-9%. Secara dini pemberian pakan akan merangsang fungsi dan perkembangan saluran pencernaan seawal mungkin.

Posisi tempat pakan akan mempengaruhi pola konsumsi ayam, dimana ketinggiaan tempat pakan diatur sesuai pertumbuhan ayam. Sebaiknya tempat pakan setinggi tembolok ayam sehingga tidak mengalami kesulitan saat makan.

Disisi lain, jumlah konsumsi pakan juga dipengaruhi oleh umur, bobot badan, temperatur kandang, lingkungan, persaingan dalam kandang, kandungan energi pakan, dan ketersediaan air, serta status kesehatan ayam.


Umur (hari) Frekuensi Pemberian
1-3 9 kali
4-6 8 kali
7-10 7 kali
11-14 5 kali
15-20 4 kali
21-panen 3 kali

data diambil dari dinas peternakan jatim

Selasa, 16 Februari 2010

Ternak Ayam Kampung( Peluang besar)

TERNAK AYAM KAMPUNG( doc)


Keuntungan usaha penetasan ayam kampung memang cukup menggiurkan. saat ini harga sebutir telur ayam kampung Rp 800. sementara harga seekor anak ayam yang baru menetas atau biasa disebut DOC (Day Old Chick), sekitar Rp 4000 - 5000 /ekor. artinya, kalau ditetaskan maka keuntungannya lebih dari 100% bukan...!? Mendapatkan telur ayam kampung pada dasarnya tidak sulit asal anda mau telaten. telur ini bisa diperoleh di kampung-kampung. pada pemeliharaan tradisional, umumnya setiap induk ayam kampung melakukan perkawinan dengan ayam pejantan sehingga telur yang dihasilkan merupakan telur yang bertunas atau yang bisa ditetaskan.

Anda harus mengetahui ciri-ciri bibit unggul ayam, yaitu:
1. Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat, misalnya kaki utuh dan leher lurus.
2. Otot gempal dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.
3. Susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik mencerminkan kondisi kulit yang baik pula.
4. Mata cerah dan pandangannya tampak tajam.
5. Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.
6. Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.
7. Induk jantan mempunyai jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, paruh pendek, tajam dan kuat.
8. Jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.

Untuk induk jantan atau betina, dengan pembelian dari kampung atau wilayah sekitar, harus jelas dengan asal usulnya kalo bisa dari bibit unggul.Karena kita akan menjual DOC, bila dari induk yang kurang bagus, hasil DOC nya juga kurang unggul, bisa cepat terserang sakit, dll.

Untuk mesin tetas, anda bisa mendapatkannya dengan dua cara. Jika anda punya uang maka anda bisa membeli mesin tetas sendiri, harganya antara 425.000 hingga 5.000.000, tergantung daya tampungnya. Akan lebih untung kalau anda memiliki mesin penetas sendiri dengan kapasitas yang besar. selain dipakai sendiri, juga bisa disewakan. Anda tak usah bingung memasarkan anak ayam. Anda bisa menjualnya melalui koperasi peternak ayam buras, atau bisa langsung bekerjasama dengan peternak ayam buras. Kalau belum puas dengan hasil anak ayam, bisnis ini bisa dikembangkan sebagai bisnis terpadu. Artinya, selain anak ayam, juga beternak ayam pedaging (broiler) dan telur.

ANALISIS USAHA
Investasi kandang dengan biaya per ekor @ Rp 7.000 = Rp 7.000.000
Biaya lancar DOC 1.000 ekor @ Rp 1.800 = Rp 1.800.000
Pakan starter 1 1.000 kg @ Rp 1.825,5/kg = Rp 1.824.500
Pakan starter 2 1.500 kg @ Rp 1.657,5/kg = Rp 2.486.250
Vaksin dan Jamu 1.000 ekor x Rp 150x2 = Rp 300.000
Listrik Rp. 100.00 x 3 = Rp 300.000
Kematian ternak 10% = Rp 180.000
Penyusutan kandang (usia 4 tahun) = Rp 145.830
TOTAL BIAYA = Rp 7.036.580

Pendapatan ayam ukuran 0,9kg @ Rp 14.000/kg x 900 ekor (mati 10%) = Rp 11.340.000
KEUNTUNGAN BERSIH = Rp 4.303.420

Ada baiknya juga seorang peternak menguasai pembuatan pakan. Pakan dari bahan baku lokal yang sebenarnya dari sisikualitas tidak kalah dari produk impor, masih jarang dilirik peternak. Daripada anda membuang uang untuk membeli bahan pakan ternak, ada baiknya anda mempelajari kiat membuat pakan sendiri. Dengan menggunakan pakan lokal, anda bisa memetik penghasilan lumayan besar. Dari 1.000 ekor ternak, misalnya, minimal setiap bulan anda mengantongi keuntungan Rp 1.400.000. Itu baru dari hasil penjualan ayam kampung pedaging. Belum termasuk telur, ayam afkiran, dan kotoran ayam yang jadi rebutan petani karena harga pupuk kimia sangat mahal.

ANALISIS USAHA
PENETASAN TELUR AYAM KAMPUNG
Membeli telur tetas 500 butir x Rp 800 = Rp 400.000
Sewa mesin tetas 500 butir x Rp 100 = Rp 50.000
Biaya lain-lain = Rp 50.000
TOTAL BIAYA = Rp 500.000

Pendapatan
1.500 butir x 80% x Rp 4.000 = Rp 1.600.000

Keuntungan
Rp 1.600.000 - Rp 500.000 = Rp 1.100.000


Bagiaman...? Tertarik...?
Selamat Merealisasikan....
, di revisi beberapa oleh penulis sesuai Tpengalaman penulis

Senin, 15 Februari 2010

Prospek ayam kampung, Ayo kita coba!!!!!

Prospek Usaha Ayam Kampung

Priyono, S.Pt
Alumnus Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Mahasiswa Magister Ilmu Ternak Universitas Diponegoro
Email: priyono.spt@gmail.com

Setiap orang pasti selalu ingin hidup sejahtera dengan penghasilan yang tinggi tiap bulan. Tapi, kenyataan yang kita lihat saat ini menunjukkan bahwa kemiskinan merupakan masalah utama yang belum bisa diatasi dengan tuntas. Hal ini terutama terjadi pada masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Pekerjaan yang tidak menentu serta tidak adanya modal membuat kehidupannya menjadi semakin memprihatinkan.

Kemiskinan akan dapat ditekan jika sebagian besar masyarakat memiliki jiwa wirausaha. Mereka mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada menjadi sumber untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Dari dulu sampai sekarang, masyarakat sangat akrab dengan ternak, khususnya ayam buras (ayam kampung). Sesuai dengan namanya, ayam kampung dipelihara seadanya, diumbar disekitar rumah dan diberi pakan seadanya serta dipelihara beberapa ekor sebagai tabungan jika sewaktu-waktu butuh uang.

Pemeliharaan ayam kampung jika dipelihara secara intensif dan serius tentunya akan menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Saat ini telah banyak penelitian-penelitian mengenai produksi, nutrisi dan ekonomi ayam kampung yang dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi masyarakat. Disamping itu, ayam kampung merupakan plasma nutfah bangsa Indonesia yang harus dilestarikan dan bahkan dikembangkan.

Beternak ayam kampung secara intensif memiliki prospek yang cerah. Hal tersebut dapat dilihat dari daya beli masyarakat yang lebih tinggi pada daging unggas daripada dengan daging non unggas, Tingkat kesukaan konsumen pada daging ayam kampung lebih tinggi daripada daging unggas lain, tersedianya dukungan sumberdaya pakan lokal, peluang ekspor ternak dan hasil-hasil ternak masih terbuka luas, terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia dan ayam kampung memiliki ketahanan terhadap penyakit.

Salah satu kendala yang mungkin dihadapai adalah isu flu dan ancaman burung, tapi hal ini sudah dapat diatasi dengan sosialisasi flu burung, penerapan kebersihan dan biosekuritas yang baik. Strategi yang dapat diterapkan untuk memanfaatkan prospek ayam kampung yaitu dibangun sentra-sentra peternakan ayam kampung, penggalian potensi pakan lokal yang ada dan perlu ada kerjasama pemerintah baik pusat dan daerah dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan usaha ayam kampung secara intensif. Jika kita sesegera mungkin menerapkan strategi ini, maka kemiskinan akan semakin cepat untuk ditekan.

salam ayam

hallo rekan rekan
selamat bergabung di blog ayamkoe
Blog ini saya buat, untuk rekan rekan yang memiliki kesukaan yang sama dalam berbisnis ayam kampung yang saat ini terbukti , masih terbuka pangsa pasarnya

hmmm,,,kebetulan saya lagi merintis bisnis ayam kampoeng,,,
di blog ini mungkin sesama blogger dan pecinta ayam ( hehehe) dan mencoba berbisnis ayam kampoeng tidak ada slahnya kalo kita saling tukar informasi.semoga bisa membantu


salam ayam

yadi